- Asri Siapkan Program Ekonomi Bagi 'Kartini Sumsel'
- Meriahkan Pemilu Serentak 2019, KPU Prabumulih Gelar Seni Budaya
- Demokrat Ingatkan Hutang Pemprov Sumsel
- Tetapkan DPT, KPU Sebut Terkendala e-KTP
- Hibur Masyarakat Hanura OKI Tampilkan Kesenian Kuda Lumping
- Jelang Pemilu 2019, KPUD OKI Lakukan Hal ini
- Hasil Jepretan Fotographer Pewarta Foto Palembang Dipamerkan
- Hujan Lebat, Kota Pagaralam Direndam Air
- Ingin Kenalkan Kain Palembang Hingga Tingkat Internasional
- Persebaya Tak Gentar Hadapi Sriwijaya FC
Penyakit Decubitus Lumpuhkan Febrianto
Empat Lawang, Detik Sumsel - Malang nasib yang dialami oleh Febrianto (14) warga Desa Talang Padang Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), sebab anak yang duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) ini terpaksa harus menjalani pengobatan cukup serius dari pihak rumah sakit.
Febrianto mengalami penyakit Decubitus (Bedsore) yang cukup parah dan harus ditangani secara serius. Namun, ada saja kendala yang harus dihadapi, meskipun berobat dengan kartu indonesia sehat (KIS), keluarga Febrianto tidak cukup biaya untuk kebutuhan menjaga Febri di rumah sakit selama dalam massa perawatan.
Camat Pasemah Air Keruh (Paiker) Kabupaten Empat Lawang, Irtansi mengatakan, dirinya sangat sedih melihat ada warga desanya mengalami penyakit cukup parah.
Menurutnya, penyakit yang dialami oleh Febrianto ini sebenarnya bukan baru-baru ini saja melainkan anak tersebut awal mengalami lumpuh terlebih dahulu, tidak bisa berjalan. "Usai lebaran tahun inilah awalnya Febri itu mengalami lumpuh tidak bisa berjalan kemudian muncul koreng biasa. Berawal dari itulah Febri itu mengalami sakit seperti korengan yang membesar, di bagian pantatnya," ungkap Irtansi
Irtansi menjelaskan, saat ini Febrianto sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum di Kota Palembang. Dia menjalani pengobatan kembali.
Sebelumnya keluarga Gunawan dan Diana Febrianto sudah membawa anaknya tersebut kerumah sakit Kabupaten Kepahyang Provinsi Bengkulu, bahkan kembali lagi dirujuk berobat ke Bengkulu.
"Namun setelah mengalami pengobatan dari Bengkulu hasil belum ada perubahan dikarenakan persoalan biaya keluarga sebab keluarga yang menunggu Febri jelas butuh makan minum disana," ujarnya.
Semenjak dari Bengkulu tersebut pihak keluarga sempat berputus asa, namun akhirnya Pemerintah Kecamatan mengambil tindakan dengan mendatangi keluarga dengan Kepala Desa untuk membujuk keluarga Gunawan agar anaknya kembali diobati.
"Alhasil, keluarga mau membawa korban berobat. Bahkan ada sumbangan dari masyarakat Empat Lawang yang tinggal di Bengkulu, melalui dana Sedekah Seribu Sehari (S3) yang merupakan inisiatif warga di sana," jelasnya.
Menurut Irtansi, keluarga Febrianto bisa berangkat ini berkat sumbangan S3 ini dan pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat Bengkulu, karena sudah membantu Febrianto.
"Memang berobat itu gratis, namun jelas untuk nafkah keluarga yang menunggu tentu saja butuh biaya. Saya, atas nama pemerintah kecamatan mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang menggagas itu," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Empat Lawang M Taufik membenarkan memang ada warga Desa Talang Padang mengalami penyakit serius yakni Decubitus, petugas Puskesmas Paiker sudah pernah merujuk Febrianto ke Bengkulu bahkan kali ini kembali merujuk kerumah sakit Empat Lawang dan dibawa ke Kota Palembang untuk diobati.
"Petugas Puksesmas Paiker sudah turun dan sudah merujuk keluarga untuk berobat ke Bengkulu bahkan kali ini kembali merujuk ke Kota Palembang, artinya terus kita awasi dan kita pantau, semoga anak ini bisa cepat sembuh (cha)
0 Comments
Tinggalkan Komentar
*) Harus diisi
Refleksi
-
Mencerdaskan Konsumen Sejak Dini
HARI INI, Tanggal 20 April diperingati oleh masyarakat Indonesia sebagai Hari Konsumen Nasional berdasarkan kebutusan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 2012. Pada dasarnya,... (Baca selengkapnya)
-
Kartini di Pentas Demokrasi
R.A. Kartini adalah bagian dari sejarah dalam keikutsertaan perempuan Indonesia diberbagai bidang kehidupan, baik pemerintahan maupun non-pemerintahan. R.A. Kartini sanga... (Baca selengkapnya)
-
Mengenal Gigi Ala GM RS Pelabuhan
NORMALNYA manusia memiliki dua fase kehidupan bagi giginya. Fase pertama adalah fase gigi anak atau gigi susu atau kadang disebut juga dengan gigi sulung dan fase be... (Baca selengkapnya)
-
Hitam Putih Politik Dinasti
BELUM lama ini, sekelompok warga Kota Palembang bersepakat menggagas acara diskusi terkait issu dan peristiwa yang tengah tren melanda sebagian besar wilayah di Provinsi ... (Baca selengkapnya)
-
Sosiologi dan Ekonomi: Beda Frase, Beda Makna
SOSIOLOGI dan ekonomi mengalami disparitas lingkup studi selama beberapa dekade terakhir. Sosiologi dan ekonomi seolah menjadi dua disiplin yang tak berkaitan satu sama l... (Baca selengkapnya)